Misteri Batu Trovants yang Benar-benar Dapat Tumbuh Hingga 10 Meter

Sulit untuk membayangkan sebuah batu dapat benar-benar tumbuh, tapi kenyataanya batu-batu yang akan kita bahasa ini tampak hidup dan benar-benar bertumbuh.

Museum Cagar Alam Trovants Rumania, terletak di Valcea County, dekat dengan jalan yang menghubungkan Ramnicu Valcea dan Targu Jiu, 8 km jauhnya dari Horezu.

Disini, di sebuah desa kecil bernama Costesti, ada beberapa batu yang menarik dan misterius, yang disebut Trovants, yang diyakini memiliki kehidupan di dalamnya. Trovant adalah istilah geologi yang sering digunakan di Rumania. Jika diartikan, Trovants berarti pasir semen.



Trovants adalah fenomena geologi yang terdiri dalam berbagai bentuk bola pasir semen, muncul karena beberapa aktivitas seismik kuat. Gempa bumi yang menyebabkan penciptaan trovants pertama telah terjadi sekitar 6 juta tahun yang lalu.

Apa yang membuat trovant-trovant ini unik dan misterius adalah mereka dapat 'bereproduksi' setelah kontak dengan air. Setelah hujan deras, batu-batu ini tumbuh mulai dari 6-8 milimeter dan berakhir dengan 6-10 meter.


Salah satu aspek yang paling aneh tentang batu-batu ini adalah bahwa meskipun mereka berbeda-beda dalam ukuran, dari beberapa milimeter hingga 10 m, mereka sangat mirip, sedangkan kalau kita memperhatikan hukum alam, biasanya tidak ada ada hal-hal seperti batu yang identik.


Selain itu, seperti batuan yang terkenal di Death Valley, California, trovant-trovant ini juga sering berpindah dari satu tempat ke tempat lain.

Para ilmuwan percaya bahwa batu bertambah besar karena tingginya kandungan berbagai mineral garam yang berada di bawah cangkang mereka. Ketika permukaan batu menjadi basah, bahan kimia ini mulai menyebar dan menekan pasir, membuat batu itu "tumbuh".


Namun, meskipun telah melakukan upaya terbaik mereka, para ilmuwan telah gagal untuk memberi penjelasan yang benar-benar logis, mengapa batu memiliki ekstensi yang mengingatkan kita dengan akar tumbuhan. Jika mereka dipotong, bagian dalam mereka memiliki cincin berwarna, seperti pohon.


Batu-batu ini berperilaku hampir seperti beberapa jenis bentuk kehidupan anorganik yang tidak diketahui. Kita tidak bisa menyangkal bahwa planet kita benar-benar menakjubkan!


Penduduk setempat telah menyadari sifat batu yang tidak biasa ini selama lebih dari 100 tahun, tetapi mereka tidak pernah memperlakukan trovants secara khusus. Batu-batu ini sering digunakan sebagai bahan bangunan dan batu nisan.



Sumber :
versesofuniverse

0 comments:

Alexander, Pria yang Dapat Memutar Kepalanya Hingga Menghadap Belakang

Pria ini bernama Alexander, seorang Rusia yang bekerja sebagai pramusaji restoran. Sekilas, tidak ada yang aneh pada Alexander, dia tampak seperti pria muda pada umumnya.

Namun jika dia sudah beraksi dengan memutar kepalanya ke arah belakang, banyak orang yang akan ngeri dan menjerit ketakutan.


 

Itulah kemampuan khusus yang dimiliki Alexander, memutar kepalanya hingga 180 derajat, kemampuan yang mustahil dimiliki manusia pada umumnya.

Dalam video yang beredar di Youtube, Alexander mengatakan bahwa dia mengetahui keanehan pada tulang lehernya saat senam.

Alexander mengetahui bahwa tulang lehernya sangat fleksibel, bahkan terlalu fleksibel sehingga bisa memutar balik kepalanya. Pria ini harus konsentrasi 100 persen ketika memutar kepalanya ke arah belakang.

"Saat kepala saya berputar ke belakang, saya tidak seperti diri saya sendiri, seolah-olah saya adalah orang lain yang tubuhnya dipenuhi beberapa jenis energi," ujar Alexander.

Fenomena aneh ini cukup memusingkan ahli kesehatan tulang. Seorang ahli kesehatan di dalam video mengatakan, "Saya berada dalam dunia radiologi selama 30 tahun, namun belum pernah melihat kasus seperti Alexander yang sangat fleksibel," ujarnya.

Orang normal pasti mengalami cedera jika memaksakan kepala menghadap ke belakang. Sementara itu Alexander mengatakan, "Bagi saya, ini normal dan tidak sakit sama sekali."

Kasus ini memang cukup aneh. Jangan dicoba ya! Karena jika memaksakan leher menghadap belakang, tulang leher Anda bisa cedera bahkan menyebabkan kematian.


Sumber :
indocropcircles

0 comments: