Cara Menikmati Senin jadi Ceria

Bagi pekerja atau yang masih sekolah, pasti banyak yang setuju kalau hari Senin paling dibenci. Sepertinya libur akhir pekan (Sabtu-Minggu) masih kurang. Apalagi, biasanya hari Senin pagi kita merasa kendaraan lebih banyak di jalan, sehingga bikin macet dan...uuuurgh kesal banget, ya kan?
 
Profesor Leon Lack dari Flinders University di Australia mencari tahu apa penyebab orang  kebanyakan membenci hari Senin, yakni dengan menguji 16 relawan agar mengurangi waktu tidur selama weekdays (Senin - Jumat) lalu membayar 'hutang tidur' di akhir pekan.
 
Profesor Lack kemudian membandingkan sampel saliva (zat pada air liur) dan menemukan ternyata jam tubuh jadi melambat sekitar 45 menit.
 
Para relawan yang kurang tidur di hari Senin dan Selasa menunjukkan lebih cepat lelah di hari berikutnya.
 
Di hari Rabu, mereka berupaya mengembalikan waktu tidur yang normal, tapi seringkali jadi terbiasa tidur larut sebagai bawaan di hari sebelumnya.
 
Maksud penelitian ini adalah, bila kita terbiasa kurang tidur sepanjang Senin-Jumat, biasanya kita akan mengganti waktu tidur tersebut di hari Sabtu dan Minggu. Malah kebanyakan, hari Sabtu kita begadang hingga larut dan membayar semua kekurangan tidur tersebut di hari Minggu.
 
Nah, terlalu banyak tidur sebagai 'balas dendam' di hari Minggu (atau bahkan Minggu malam) inilah yang jadi penyebab kita bangun kelelahan di Senin pagi. Akibatnya, bisa ditebak... kita akan mengumpat dalam hati, "I don't like monday!"
 
Jadi, solusinya biasakan tidur sesuai kebutuhan tubuh setiap hari agar hari Senin pagi kita tetap ceria dan siap memulai awal minggu yang baru.
 
Sebagai tambahan, berikut ini ada beberapa tips agar Senin kita jadi lebih semangat.

 
Cintai yang kita kerjakan
 
Kata kuncinya adalah "gairah" (passion). Bekerja atau sekolah, lakukanlah dengan penuh gairah. Memang, agak susah kalau kita terpaksa melakukan suatu pekerjaan tapi tidak menyukainya. Maka, cari segi positif yang bisa menimbulkan semangat.
 
Sungguh beruntung bila kita bekerja sesuai dengan apa yang kita sukai. Begitu juga dengan sekolah, cari apa yang bisa membuat kita semangat. Karena itu, berupayalah dengan segenap hati menentukan "apa yang saya sukai?" dan lakukan itu.
 
Menjadi penting bagi pekerja mendapat pekerjaan sesuai minat kita. Memang, terkadang kebutuhan ekonomi dan tekanan dari berbagai pihak memaksa kita memilih pekerjaan yang menghasilkan duit lebih banyak. Tapi, apakah kita menikmatinya? Kalau ya, lakukan. Kalau tidak, sebaiknya berpikir ulang. Bekerja tanpa gairah hanya membuat kita menjadi 'robot' dan bukan 'manusia'.

 
Fokus
 
Fokus dengan pekerjaan kita, atau dengan sekolah kita. Fokus terhadap karir yang kita bangun pelan-pelan, dengan cara ini kita bisa menikmati setiap hari (bahkan hari Senin) untuk merasakan gairah mencapai cita-cita yang kita impikan.

 
Identifikasi diri kita
 
Kenali diri kita sendiri. Nilai atau prinsip yang kita tetapkan dalam diri kita memberi pengaruh pada kehidupan kita sehari-hari. Prinsip hidup juga mendefinisikan sebagai pribadi seperti apakah kita, dan apa yang kita perjuangkan dalam hidup ini.
 
Contoh, kalau kita sangat menghargai kejujuran, bisa jadi kita tak akan nyaman bekerja di perusahaan yang menggunakan cara dan iklan penuh tipuan. Gesekan-gesekan ini yang patut dipertimbangkan. Kita akan merasa penuh tekanan, dan yang terburuk: nurani kita jadi tumpul dan akhirnya kompromi dengan keadaan sekitar.
 
Hidup adalah pilihan. Di mana kita ingin berada?

Bersyukur
 
Yang satu ini paling mudah diucapkan, tapi sulit dikerjakan. Nah, teruslah pompa semangat dalam hati untuk bersyukur dengan apa yang kita miliki.
 
Kalau kita sudah bekerja, bersyukurlah dengan pekerjaan kita. Cari nilai positifnya agar kita merasakan syukur tersebut.
 
Kalau kita masih sekolah, bersyukurlah karena kita masih bisa sekolah. Hey, banyak anak jalanan yang berjuang mati-matian hanya demi sesuap nasi, tanpa bisa menikmati bangku sekolah. Mengapa kita yang diberi kemudahan oleh Tuhan malah menyia-nyiakan masa indah selama sekolah?

Selamat menikmati Senin yang ceria.








Sumber:
theage.com.au
naturalbias.com

0 comments: