5 Teka-teki Misteri Perilaku Pria (hanya untuk wanita)

teka-teki misteri perilaku pria
Banyak tingkah laku pria yang sulit dimengerti dan tak jarang membuat wanita kesal. Pelajari perilakunya agar Anda tak salah sangka.
Perilaku pria selalu menyimpan misteri yang tak habis-habisnya, menarik untuk diselami. Jadi, sebelum mulai marah menghadapi perilaku pasangan yang menyebalkan, teliti dahulu penyebabnya. Saat misteri perilaku ini tersibak. Anda baru tersadar, ternyata si dia hanya perlu diingatkan atau minta dijelaskan apa yang jadi keinginan Anda.
TEKA TEKI 1:
Mengapa Pria Bukan Pendengar yang Baik?
Bagi pria, percakapan adalah alat, dan bukan tujuan akhir. Bahkan pria sendiri jarang berbicara dengan sesamanya. Tak seperti wanita yang menganggap bicara itu sama saja dengan mengobrol, pria hanya buka mulut jika mereka menginginkan sesuatu. Jadi saat Anda berbicara, secara langsung si dia akan mengira kalau Anda menginginkan sesuatu darinya. Jika tidak, masak Anda mengajaknya bicara saat sedang asyik nonton film Friends?
Gara-gara perbedaan persepsi ini, pria sering dituduh tidak rajin menyimak pembicaraan. “Pacar menuduh saya tak mau mendengar,” ungkap Kelvin, 28 tahun. “Terus terang, menurut saya, ia selalu memberi terlalu banyak informasi. Biasanya, inti topik pembicaraan sudah selesai dibahas pada menit pertama. Sedang sisanya hanya dibesar-besarkan.”
Jika Anda ingin tahu, pria adalah makhluk yang selalu berpikir strategis dan taktis. Saat Anda menceritakan perasaan kesal terhadap atasan baru di kantor, sebetulnya si dia segera memutar otak memikirkan tindakan yang harus dilakukan. Padahal, mungkin Anda hanya ingin mengeluarkan uneg-uneg. Nah, saat konsentrasinya terpecah antara memikirkan strategi dan mengikuti pembicaraan Anda, mungkin ada perkataan Anda yang terlewat. Dan, bisa ditebak, Anda jadi kesal karena menganggap si dia tak menyimak dengan baik.
Padahal semua itu tidak benar. Sebetulnya pria sedang menjadi pendengar yang baik dan ingin menyumbangkan pemikirannya kepada Anda. Jadi jika ternyata Anda hanya sekadar ingin ‘curhat’, lebih baik katakan dulu terus terang kepadanya.
TEKA TEKI 2:
Mengapa Pria Punya Fantasi Seksual yang Sama?
Sebetulnya tak sepenuhnya benar. Memang tampaknya ada fantasi favorit seperti threesome (dua wanita dan satu pria) yang merupakan fantasi pria sedunia. Apa sebenarnya cerita di balik ‘kebetulan’ ini?
Semuanya berhubungan dengan kompetisi di dunia pria. “Apa lagi sih yang akan membuat pria makin bangga selain mendapatkan 2 wanita yang bisa memuaskan hasratnya?” tanya Murman, 29 tahun. Kaum pria senang fantasi macam ini karena merasa puas jika dirinya masih cukup mampu menghadapi dua orang wanita sekaligus.
Pria punya nyali kompetisi yang cukup tinggi. Karena itu hampir semua pria punya impian yang sama, punya mobil sport, jabatan bergengsi dan mampu memuaskan pasangan. Dan untuk kaum pria, berhasil mendapatkan dua wanita adalah salah satu contoh kesuksesan.
Yang paling penting, kaum wanita harus mengerti bahwa berfantasi bukan berarti melakukan. Alasannya, ‘Berfantasi adalah hiburan murah meriah untuk kesehatan mental.” kata Dhanna, 26 tahun.
TEKA TEKI 3:
Mengapa Pria Tak Romantis?
Sama halnya dengan percakapan, romantisme buat pria hanyu suatu cara untuk mencapai tujuan. Lagipula, jika ditilik lebih lanjut, apa untungnya berlaku romantis bagi pria? Wanita mendapat kiriman bunga mawar dan sekotak cokelat, sedangkan pria mendapat ‘jatah’ yang tidak enak: membuka pintu, memarkir mobil, atau mengangkat belanjaan.
Jika dilihat dari segi biologis, ada alasan mengapa pria sangat tak suka bersikap romantis. “Ada insting alamiah pria untuk mendapatkan wanita yang disukainya secepat mungkin sebelum didahului pria lain,” jelas Leslie Pam, Ph.D. terapis perkawinan dan keluarga. Artinya, pria tak ingin menghabiskan waktu dan memikirkan cara romantis untuk menggaet seorang wanita, karena mungkin pria lain yang tak romantis bisa bergerak lebih cepat dan tangkas. Jadi buat apa harus romantis?
Selain itu, ada kepercayaan di kalangan pria bahwa tindakan romantis selalu berbau kewanitaan. “Membuat pria jadi kelihatan kurang macho,” kata Imam, 30 tahun.
Di kalangan pria sendiri, mereka juga tak ingin teman-temannya menjadi romantis kepada pasangannya, karena hal ini bisa menjadi bumerang. Pria single khawatir akan kehilangan teman nongkrong, sedangkan ‘ancaman’ besar datang kepada pria yang sudah menikah. “Waktu Anya, istri saya, mendengar bahwa sahabat membuat surprise party untuk istrinya di Anyer, Anya langsung panas dan menuntut saya melakukan hal yang sama.”
Yang jelas, sifat romantisme bukan hal yang mudah dilakukan oleh para pria. Saat pasangan Anda romantis, sebetulnya ia sudah melakukan usaha yang sangat keras untuk menyenangkan hati Anda. Jadi bukankah hal itu sudah lebih dari romantis?
TEKA TEKI 4:
Mengapa Pria Tak Mau Bicara tentang Hubungan Percintaan?
Umumnya, pria tak mau berbicara tentang kisah cinta mereka, tapi lebih suka menjalaninya. Pria adalah makhluk non-verbal yang berorientasi fisik dan tindakan. Mereka enggan menghabiskan waktu merencanakan makan malam romantis, karena yang lebih penting buat mereka adalah makan!
Menurut Bernie Zilbergeld, Ph.D, penulis The New Male Sexuality, “Pria dan wanita punya pandangan yang berbeda tentang cinta. Wanita senang membicarakannya, sedang pria memilih untuk melakukannya.”
Bagi pria, berbicara urusan percintaan sama halnya dengan membeberkan masalah yang terjadi. Secara tak langsung, pria seakan dituntut untuk mengakui kelemahannya, dan kemungkinan kesalahan akan ditimpakan kepada mereka. Dan bisa ditebak, tak ada pria yang tak membenci hal itu. “Saat terjadi masalah, pria langsung cari jalan keluar dan mengatasi dengan caranya sendiri. Semua dilakukan tanpa bantuan orang lain dan tanpa keluh kesal. Itulah pria, tangguh dan mandiri.” ujar Bernie Ziebergeld, Ph.D. Jadi saat Anda bermaksud mengajak bicara soal cinta, seolah Anda menuduh bahwa hubungan Anda berdua sedang tertimpa masalah. Tak ayal si dia merasa tersinggung dan justru langsung mendirikan tembok pertahanan. Tindakan defensif ini biasanya membuat Anda jadi meragukan komitmen pasangan. Sebetulnya, jangan langsung menuduhnya takut komitmen, karena pria punya momen sendiri untuk berbicara urusan cinta. Anda hanya perlu tahu kapan memberi mereka kesempatan.
TEKA TEKI 5:
Mengapa Pria Enggan Membuka ‘Semuanya’?
Meski sudah lama menjalin hubungan dengan pasangan, ada kalanya ada perasaan yang menggelitik dalam hati. Anda merasa seakan-akan si dia menyembunyikan sesuatu dari Anda. Saat semakin penasaran, Anda mencoba ‘memancingnya’ dengan bercerita tentang mantan yang meninggalkan Anda. Kelihatannya memang si dia mendengarkan. tapi tak berkata apa-apa. Anda jadi berpikir, bukankah seharusnya dia juga balik bercerita tentang mantannya?
Ini menandakan bahwa wanita sering terbawa emosi. Dan saat emosi berkuasa, otak seakan berhenti bekerja. Waktu emosi meluap inilah, wanita sering tak sadar membicarakan topik yang tabu dibicarakan antar pasangan yakni perihal mantan. Jika topik ini muncul ke permukaan, yang tertinggal hanyalah perasaan sakit hati.
Sama halnya dengan Anda, pria juga punya perasaan dan bisa merasa cemburu. Ketika bicara masalah mantan, mereka kesulitan untuk tetap obyektif tanpa melibatkan perasaan. “Saya memilih diam saja saat Tami cerita mantannya yang selingkuh,” kata Anto, 25 tahun. “Dari caranya bicara yang begitu menggebu-gebu seolah ia masih suka pada mantan pacar nya. Dalam hati saya sedih dan cemburu.”
Pria tahu betul rumitnya masalah ini. Mereka tak suka mengorek cerita lama dan memilih menyimpan hal ini sebagai bagian dari masa lalu. Bagi mereka, Andalah kekasihnya dan itu yang terpenting.

SUMBER

0 comments: